AVE MARIA



Aku pernah

Memecahkan malam hingga hancur berantakan.

Serpihannya mengenai mata

Hingga buta.

Dan 

Esok pagi aku menangis

Tapi aku tetap buta.


Matahari hidupku pergi 

tak lagi kembali

Pada dini hari 

Waktu Samarinda diguyur hujan deras.


Banjir di tengah jalan

Begitu juga air mata di pipi dan hatiku.


Dia aku panggil Mama

Aku pada payudaranya 

Sumber kehidupanku

Kini tergolek kaku dalam ambulans 

yang dindingnya berkarat 

dan aku tidak bisa apa-apa.


Mimpi ataukah apa ini namanya?

Aku mendengar suara tidak berupa

AVE MARIA, MARIA AVE!

Mengapa kau ambil ibuku?!

AVE MARIA, MARIA AVE!

Mengapa kau biarkan aku tidak berdaya?

AVE MARIA, MARIA AVE!

Mengapa hanya itu jawabmu?


Hening 


AKU IBUMU!







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perusahaan Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Di Mata Seorang Pastor

Ekowisata Hutan Mangrove Di Kecamatan Sangkulirang-Kaubun